7 Februari 2012

Kepada Angin



jangan kau tanya
aku tak tahu
semua beku seperti kutub
kaku pada mula yang senyap

bilapun mata ini ku paksa
pasti kau luruh kecewa
hanya segunduk tanah hijau
juga teki yang merisau


baiknya kucerita saja
tentang mata bulat bening
lesung pipit perawan sunti
milik si bujang dari desa

ah, kau tahu
mereka tak hentinya berkaca
di cermin yang pualam pula
terperdaya

tapi itu bangkai
bangkai kini tapi
seperti disini: bukit kematian

semua nista berakhir dan membusuk pelan

Angin, berbisiklah
kapan si fulan merebah rindu





Rawamangun, 8 Februari 2012