jangan kau tanya
aku tak tahu
semua beku seperti
kutub
kaku pada mula yang
senyap
bilapun mata ini ku
paksa
pasti kau luruh
kecewa
hanya segunduk
tanah hijau
juga teki yang
merisau
baiknya kucerita
saja
tentang mata bulat
bening
lesung pipit
perawan sunti
milik si bujang
dari desa
ah, kau tahu
mereka tak hentinya
berkaca
di cermin yang
pualam pula
terperdaya
tapi itu bangkai
bangkai kini tapi
seperti disini:
bukit kematian
semua nista
berakhir dan membusuk pelan
Angin, berbisiklah
kapan si fulan
merebah rindu
Rawamangun,
8 Februari 2012