kebodohan
ini harus segera diakhiri
sebelum
aku benar-benar mati
aku
generasi yang patah hati
terlahir
dengan kondisi dunia yang seperti ini
“aku
generasi yang patah hati, aku harus nana..nana..nannaa.....”
Ahh...
suara rick yang bagaikan winamp yang
sedang error telah menganggu acara ritualku, mendengarkan lagu-lagu sheila on
7. Belum lagi bau mulutnya yang tak pernah dia keramasi (baca: gosok), menambah
aku muak kepadanya---bikin aku rasanya mau muntah.
“kau
tau Boi, suara aku ini, sebelas-duabelas sama duta shela on tuju mu itu boi.”
“JAUH...!!!!”
“hahahaha...
tenang lah boi, nggak usah ngambek gitu, aku pergi sekarang.” Rick lalu pergi
meninggalkan ku dengan penuh kepuasan.
Baguslah
fikirku.
“sudah-sudah
sana pergi, gangguin orang saja kau Rick.” Ucapku kesal.
Sebenarnya
aku tak bermaksud mengusirnya. aku maklum dengan perbuatan Rick tadi. Dia
samahalnya sepertiku, hanya ingin mengusir kejenuhan—hanya saja caranya yang
aku tidak suka. Aku, Rick, dan teman-temanku sekarang ini dalam persiapan melewati
zaman peralihan orde lama ke orde baru, era Bung Karno ke Pak Harto, masa SMA
ke masa kuliah. Yah, kami murid-murid kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung sedang
menjalani ritual tahunan, persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN).
Wajar
bila saat ini suasana kelas kami dipenuhi wajah-wajah UN. Wajah orang-orang
yang jenuh berpacaran dengan soal-soal try out, lalu mencoba mencari hiburan
lain. Rick misalnya, dia sengaja berjalan-jalan dari satu meja ke meja dengan
membawa tampang liciknya, dengan satu tujuan, mengganggu kenyamanan umum.