Menjadi mahasiswa merupakan sebuah identitas sekaligus
situasi yang seharusnya tidak semata seorang lihat dalam cara pandang akademik.
Melihat mahasiswa sebatas sebagai
tindak lanjut dalam strata pendidikan. Hanya terkait dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang seorang pilih serta profesi yang nantinya ingin
seseorang geluti.
Akan tetapi menjadi mahasiswa juga harus seorang pahami
secara politis. Perspektif
sosiologi memandang menjadi mahasiswa adalah upaya untuk mempertahankan kelas (status quo). Karena bagi seseorang yang
berasal dari keluarga kelas menengah, yang memiliki kapital atau modal ekonomi,
menjadi mahasiswa sebagai jalan mempertahankan kelas sosial orang tua dan
keluarganya.
Implikasinya pendidikan
justru tidak menjadi mobilisasi sosial tapi mempertahankan siklus kemalangan
masyarakat kelas bawah. Pendidikan menjadi penciptaan ulang dominasi sosial
yang telah ada sebelumnya. Situasi yang diskriminatif dalam pendidikan tersebut
yang menyebabkan kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Dalam dikotomi permasalahan
sosial tersebut, peran mahasiwa menjadi penting. Menjadi mahasiswa semestinya
untuk perubahan. Baik perubahan dalam diri, perubahan dalam pendidikan, maupun
perubahan dalam masyarakat.
*tulisan ini dimuat koran sindo 12 November 2013