Seandainya hujan, ingin kupeluk
Hangat yang tersisa dari dingin
Sambil ku bayang perapian rumah
Bermanja berdua menghabiskan puisi
Rupanya kita, menatap langit di persimpangan musim
Mencium bau petrichor yang teduh
Sementara tanah seolah pasrah pada hujan, sesaat itu
“Dia seperti kita: batu dan air”, kata angin
Tetapi kupilih punguti sisa-sisa debu kemarau
Di sela-sela kenangan dan dingin
Kurangkul hujan sampai senja
Menunggu dalam rindu berkelindan
Rawamangun, Desember 2013