18 Juni 2011

Lelaki itu


Pada lelaki itu
Lama ia termenung; menatapi tembok
Ia kusam seraut wajahnya
Ia beku segigil hatinya
Mungkin juga sama, ia kesepian
Lalu, tiba-tiba
Pada lelaki itu
Ia berdialog; entah dengan siapa
Pada dinding, pada buku, pada maya
Atau barangkali Tuhannya

Terkadang, sesekali ia tersenyum kecil
Tapi tak jarang juga ia menangis menjadi
Apa peduli; Toh tak ada yang mengerti?

*Kramat lontar, 13 Juni 2011