5 Desember 2013

Siap Belajar dan Mengabdi

Ada pepatah long life education, belajar itu sejak dari buaian sampai liang lahat. Dengan begitu, sesat bila mahasiswa menganggap dirinya belajar di perguruan tinggi untuk siap-pakai bekerja. Jelas ini bertentangan dengan nalar akademik. Siap-pakai mengunakan logika produksi, menganggap perguruan tinggi semacam pabrik dengan mahasiswa sebagai produknya.

Alih-alih siap-pakai, banyak kasus lulusan merasa ilmu yang didapat di kuliah tidak berguna. Mengapa? Sebab teknologi dan ilmu pengetahuan itu terus diperbaharui. Perkembangan industri selalu lebih cepat daripada pendidikan di perguruan tinggi. Artinya apa yang dipelajari di kampus, akan selalu “ketinggalan zaman”.

Maka seperti kata Mochtar Buchori, penting mengasah kemampuan bagaimana cara belajar. Contohnya seorang lulusan ilmu komputer harus mampu belajar lagi tentang software dan program baru. Begitu pula lulusan guru harus terus melek menggali ilmu pendidikan dan metode mengajarnya.

Kemampuan itu tidak diperoleh begitu saja oleh seorang mahasiwa. Tidak hanya dengan duduk diam di ruang kuliah, berkutat dengan diktat dan ceraman-ceramah dosen. Menjadi mahasiswa yang hanya kuliah pulang untuk mengejar Indeks prestasi.

Tetapi dibentuk dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan di kampus seperti kesenian, diskusi, menulis, dan kegiatan kampus lain. Semua itu akan menempa diri, mendidik jiwa, serta mentalitas siap-belajar. Soe Hok Gie dan Ahmad Wahib  tidak dibesarkan di ruang kelas, tetapi aktivitas di luar kelas. Bahkan mereka menolak ruang kelas.

Tidak kalah penting, mahasiswa jelas menjadi tumpuan dan harapan bangsa. Sepatutnya melakukan hal-hal yang memiliki nilai tambah sosial di tengah kemasyarakatan. Seperti menciptakan produk alternatif yang bermanfaat bagi dusun tertinggal, melakukan bakti sosial, dan mengajar anak-anak jalanan. Mengabdi sebagai jalan membangun negeri sekaligus diri.

Ignas Kleden mengingatkan bahwa bangsa mana pun yang maju, bukanlah bangsa dengan orang-orang yang siap-pakai, tetapi bangsa dengan orang-orang yang mempunyai semangat, kemampuan, dan kegairahan belajar yang tinggi, yaitu orang-orang yang selalu untuk siap belajar kembali menghadapi keadaan dan perkembangan baru. Maka untuk andil memajukan bangsa, Jadilah mahasiswa yang siap belajar dan mengabdi.